Bagi Anda yang berkecimpung di dunia pendidikan, terutama yang berkarir sebagai dosen, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya artikel ilmiah.
Lalu, bagi Anda yang belum paham apa itu artikel ilmiah, di artikel ini kita akan bahas pengertian dan strukturnya penulisannya.
Untuk diketahui bahwa artikel ilmiah menjadi tuntutan bagi seorang dosen bahkan mahasiswa/i pada perguruan tinggi.
Bagi guru dan dosen di tuntut untuk melakukan publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar. Sebagaimana yang di atur dalam UU Nomor 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen.
Sedangkan bagi mahasiswa, biasanya menjadi salah satu pra syarat untuk menyelesaikan pendidikannya atau syarat sebelum mengikuti wisuda atau mengambil ijazah.
Selanjutnya di atur pula dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Nomor 20 Tahun 2017 tentang Tunjangan Profesi Dosen, dimana dosen dengan jabatan lektor kepala dan professor wajib melakukan publikasi ilmiah.
Namun, jika kita melihat pada prakteknya sekarang ini tidak hanya bagi dosen yang berpangkat lektor kepala dan professor saja yang diharuskan melakukan publikasi. Tetapi, bagi dosen yang sudah mengabdikan diri di sebuah kampus harus menulis dan publikasi artikel ilmiah.
Artikel tersebut sebagai syarat untuk memenuhi Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu di bidang penelitian. Nantinya, artikel yang diterbitkan oleh seorang dosen akan digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan pangkat akademik seperti Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala, hingga Professor.
Nah, pada artikel ini kita akan mengulas sedikit pembahasan tentang apa itu artikel ilmiah dan bagaimana strukutr penulisannya. Bagi Anda yang belum paham, simak informasinya melalui penjelasan berikut ini.
Apa Itu Artikel Ilmiah?
Dilansir dari Wikipedia, artikel Ilmiah adalah hasil karya yang diperoleh dari kegiatan menulis dengan menggunakan kaidah ilmiah. Adapun artikel ini harus di tulis dengan menggunakan logika berpikir dan gaya bahasa yang sistematis.
Artikel ilmiah yang ditulis oleh seorang dosen atau berkelompok, harus menyertakan gagasan, fakta, data, pendapat pakar, hasil-hasil penelitian terdahulu, dan teori-teori yang relevan dengan apa yang ditulis.
Sumber dari artikel ilmiah ini biasanya dikonversi dari laporan penelitian, yang dibuat menjadi beberapa halaman dengan mencantumkan point-point penting yang ingin disampaikan kepada pembaca.
Adapun penulisan artikel ilmiah yang disusun harus menggunakan kaidah yang logis, objektif, sistematis, andal, desain, dan akumulatif.
Dalam penulisannya, Anda juga harus memperhatikan kode etik kepenulisan seperti kaitannya dengan pengutipan, perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data atau informasi yang digunakan.
Disamping itu, perlu juga memperhatikan kaidah penulisan yang ditetapkan oleh penerbit jurnal ilmiah. Karena setiap penerbit masing-masing memiliki template atau format penulisan artikel yang digunakan ketika akan dipublikasi sebagai sebuah paper.
Jurnal ilmiah adalah publikasi artikel ilmiah yang di terbitkan secara berkala oleh suatu lembaga atau organisasi atau institusi akademik.
Setiap publisher jurnal ilmiah menyediakan template yang dapat diikuti oleh penulis ketika akan menerbitkan artikel pada jurnal tersebut. Di dalam template tersebut sudah terdapat struktur penulisan yang harus di ikuti oleh penulis.
Struktur Penulisan Artikel Ilmiah
Secara umum, berikut ini adalah struktur artikel ilmiah yang biasa digunakan untuk publikasi di Jurnal ilmiah:
1. Judul
Sebuah artikel ilmiah yang ditulis harus memiliki judul yang jelas terkait apa yang dibahas dalam tulisan tersebut. Judul harus lugas dan informatif agar pembaca mudah memahami inti daripada tulisan tersebut.
Dalam penulisan judul, ada hal yang perlu diperhatikan yaitu jumlah kata yang digunakan. Untuk judul berbahasa Indonesia disarankan tidak lebih dari 12 kata dan untuk judul berbahasa Inggris disarankan tidak lebih 10 kata. Lalu, posisi judul di tulis dengan posisi rata tengah dan di cetak tebal.
2. Identitas Penulis
Pada artikel ilmiah yang akan dipublikan di sebuah jurnal ilmiah harus mencantumkan identitas penulisnya.
Adapun identitas penulis yang biasanya dicantumkan yaitu nama penulis (author), email penulis, dan affiliasi atau nama institusi penulis.
Perlu diketahui bahwa untuk nama penulis cukup di tulis nama biasa tanpa ada gelar akademik. Sedangkan untuk email, biasanya cukup mencantumkan satu email yaitu email penulis utama.
3. Abstrak
Abstrak merupakan bagian intisari yang menggambarkan tentang kontribusi, ide, temuan atau hasil, dan mendeskripsikan implikasi dari temuan.
Adapun intisari yang perlu dijelaskan pada bagian abstrak meliputi tujuan penelitian, metode yang digunakan dalam peneltian, dan hasil atau temuan penelitian.
Dalam penulisan abstrak hindari menggunakan singkatan, catatan kaki, diagram, persamaan matematika tabel, dan sitasi atau pengutipan.
Abstrak perlu harus di tulis secara singkat, pada, dan jelas. Abstrak di tulis dalam satu paragraf dengan jumlah kata yang ideal yaitu 150-200 kata.
Pada bagian abstrak juga harus di cantumkan kata kunci sebanyak 3-5 kata, kata kunci tersebut harus mewakili inti yang di bahas dalam artikel ilmiah tersebut.
4. Pendahuluan
Selanjutnya, ada bagian pendahuluan yang membahas tentang apa yang melatarbelakangi sehingga penelitian itu dilakukan dan tujuan daripada penelitian.
Pada bagian pendahuluan, umumnya terdiri dari tiga bagian yaitu latar belakang, rumusan masalah, dan solusi yang di tawarkan.
Di bagian ini Anda perlu menjelaskan tentang mengapa penelitian di lakukan, menguraikan permasalahan, menambahkan beberapa teori, pendapat ahli, dan referensi lainnya yang memiliki relevansi dengan topik.
5. Metode
Pada bagian ini perlu dijelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian, seperti metode pengumpulan data, perancangan atau pengembangan, dan metode pengujian. Anda harus menguraikan metode yang digunakan dengan jelas agar dapat di pahami oleh pembaca.
Di bagian metode ini, juga biasanya beberapa penulis menambahkan beberapa penjelasan yang menjadi landasan teori sehingga dilakukannya penelitian.
6. Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan merupakan bagian intin yang memaparkan temuan paling penting, termasuk misalnya analisis sistem yang berjalan dan diusulkan, perancangan, dan hasil pengujian.
Pada bagian ini juga membahas tentang analisis hasil yang sesuai dan perbandingan dengan hasil penelitian lainnya. Biasanya yang dibandingkan pada penelitian sebelumnya yaitu bagian model atau toeri yang digunakan.
7. Kesimpulan dan Saran
Bagian kesimpulan merupakan rangkuman hasil penelitian yang dimuat pada sebuah artikel ilmiah. Pada bagian kesimpulan memuat informasi singkat agar pembaca dapat mengetahui kelebihan dan metode yang di gunakan. Selain kesimpulan, Anda juga perlu mencantumkan saran untuk penelitian lebih lanjut.
8. Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan daftar karya ilmiah yang memiliki relevansi dengan penelitian dan kemudian dijadikan sebagai referensi untuk mendukung teori dan metode penelitian.
Dalam penulisan daftar pustaka perlu memperhatikan beberapa unsur yang perlu ditulis, seperti nama pengarang, tahun terbit, judul, nama penerbit, dan tempat penerbit.
Apabila Anda menggunakan artikel jurnal penelitian sebagai referensi, maka penulisan daftar pustakanya perlu mencantumkan informasi lengkap seperti volume, nomor terbitan, DOI, atau link website.
Selain itu, ada juga format gaya penulisan daftar pustaka yang biasanya disesuaikan dengan template jurnal tempat untuk melakukan publikasi artikel ilmiah.
Namun, untuk artikel jurnal ilmiah umumnya menggunakan format IEEE. Penulisan format kutipan IEEE terdiri dari angka-angka yang di berikan dalam kurung persegi.
Nomor kutipan dalam teks dimulai dari [1] dan di lanjutkan dengan nomor selanjutnya sesuai yang Anda kutip, kecuali mengacu pada sumber yang telah dikutip sebelumnya.
Itulah pembahasan mengenai apa itu artikel ilmiah yang mencakup pengertian dan struktur penulisannya. Semoga dengan penjelasan diatas dapat memberikan pencerahan sehingga bisa memahaminya dengan baik.